DisebutLED berjalan karena pergantian nyala LED ini seakan-akan seperti berjalan. Rangkaian lampu led berjalan (running led) dapat dirangkaian dengan beberapa komponen sederhana, salah satunya adalah komponen IC 555. IC 555 berfungsi sebagai rangkaian pewaktu (clock) yang dirangkaian sebagai rangkaian multivibrator astabil (astable
a Rangkaian Seri. Ciri-ciri: Disusun secara seri atau berurutan; Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang; Jika salah satu lampu padam, maka lampu yang lain akan ikut padam; Nyala lampu redup, baterai akan lebih cepat habis; Kelebihan: Kabel penghantar yang digunakan lebih sedikit; Biaya membuat ragkaian lebih murah.
Sirkuittersebut terdiri dari enam graphene yang disusun secara seri dan menghasilkan tegangan 2 Volt sehingga cukup melistriki LED. Yang terjadi pada baterai tersebut adalah ion tembaga yang memiliki muatan positif ganda, bergerak pada larutan dengan kecepatan sekitar 300 meter per detik dikarenakan energi panas larutan pada suhu ruang.
akanmenerima elektron sehingga elektroda tembaga akan mengalami korosi. Dari pengamatan pada saat eksperimen diketahui bahwa daya tahan sel volta yang disusun seri dan paralel adalah 5 hari, sedangkan jika menggunakan pembebanan maka sel hanya mampu bertahan selama 8 jam. Sepuluh sel yang disusun seri mampu menghasilkan
. beberapa baterai yg disusun dengan-cara seri akan menciptakan Beberapa baterai yg disusun dengan-cara seri akan menghasilkan tegangan yang…beberapa baterai yg di susun dengan-cara seri akan menghasilkan?beberapa baterai yg disusun dengan-cara seri akan menghasilkan beberapa baterai yg di susun dengan-cara seri akan menciptakan ? beberapa baterai yg disusun dengan-cara seri akan menciptakan tatkala baterai disuaun dengan-cara seri, maka tegangan yg dihasilkan ialah adonan dr beberapa baterai yg kita susun. misal saya punya dua buah baterai & saya susun dengan-cara seri. maka hal tersebut akan menciptakan 2× = 3v. mungkin ini. maaf bila salah Beberapa baterai yg disusun dengan-cara seri akan menghasilkan tegangan yang… menurutku 2 saja cukup beberapa baterai yg di susun dengan-cara seri akan menghasilkan? cahaya yg redup alasannya hambatannya lebih besar dripada yg dirangkai paralel listrik biar menolong beberapa baterai yg di susun dengan-cara seri akan menciptakan ? Energi Listrik Semoga Membantu
Artikel Fisika kelas 12 akan membahas penjelasan mengenai rangkaian listrik. Khususnya perbedaan rangkaian seri dan paralel, baik rumus kuat arus, tegangan, dan hambatan, maupun kelebihan dan kekurangan keduanya. — Hayo, siapa yang suka mainan lampu? Anak zaman sekarang, kalo udah ngomongin lampu hias, pasti langsung kebayang jenis lampu yang satu ini deh lampu tumblr. Entah kenapa juga dinamain kayak gitu. Apakah ada hubungannya sama nama media sosial yang udah diblokir itu? Lampu tumblr untuk menghias kamar sumber Selain bisa ngebuat kamar kita jadi hits jadi kayak kamar-kamar di Instagram, bersyukurlah karena lampu tersebut disusun dengan rangkaian seri. Hah? Maksudnya apa tuh rangkaian seri? Begini. Bandingkan lampu-lampu tersebut dengan instalasi lampu yang ada di rumah kamu. Kalau kamu perhatikan, biasanya, instalasi lampu di rumah menerapkan sistem satu saklar untuk satu lampu. Artinya, lampu-lampu di rumah kamu disusun menggunakan rangkaian paralel. Sekarang bayangkan kalau kamu harus mematikan/menyalakan lampu tumblr semuanya satu per satu. Bisa-bisa gempor tangan kita. Maka dari itu, kita perlu tahu perbedaan rangkaian seri dan paralel. Rangkaian Seri Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bersebelahan. Contohnya, rangkaian pada gambar berikut Pada rangkaian seri, kuat arus I akan mengalir dari sumber energi baterai yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu. Setelah membayangkannya, kamu pasti jadi sadar kalau untuk arus listrik yang melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2. Kok gitu? Ya, kan, alirannya nggak mungkin ke mana-mana lagi. Baca juga Apakah Teknologi Wakanda Dapat Ditemui di Dunia Nyata? Nah, itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1, maupun hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi Itot = I1 = I2 = I… Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan yang ada di hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang ada di sumber. Atau dengan kata lain; Vtot = V1 + V2 + V… Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan yang ada di rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik … di rumus itu untuk menandakan kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih dari 2, tinggal dilanjutin aja. Rtot = R1 + R2 + R… Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut Nah, kelihatan nggak bedanya dengan rangkaian seri? Sekarang, bayangkan ada aliran listrik yang berjalan dari baterai, berjalan ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia berada di persimpangan, si aliran listrik akan “memecah”. Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda. Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama dengan jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat menuliskannya menjadi Itot = I1 + I2 + I… Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai sama besar. Maka, kita dapat menuliskannya menjadi Vtot = V1 = V2 = V… Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian paralel? Kalau kamu perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik. Maka, cara mencari hambatannya adalah sebagai berikut Nah, untuk mengecek kemampuan kita, coba kerjakan soal berikut deh. Ingat ya, kamu harus menghitung hambatan total di rangkaian paralelnya terlebih dahulu, setelah itu baru jumlahkan dengan hambatan yang ada di rangkaian seri. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Setelah mengetahui rumus-rumus yang ada pada rangkaian seri dan paralel, sekarang kita coba ulas yuk. Kira-kira apa ya perbedaan kedua rangkaian listrik ini? Lalu, apa juga keuntungan dan kerugian jika kita menggunakan rangkaian listrik tersebut. Secara penggunaan, kedua jenis rangkaian ini jelas berbeda. Pada rangkaian seri, karena hambatannya disusun bersebelahan, artinya, apabila satu hambatan tersebut mati, maka hambatan lainnya juga akan ikut mati. Kamu pasti pernah tahu lampu LED yang biasa digantung dijadiin hiasan itu kan? Dengan menggunakan rangkaian seri, kita dengan memudah mematikan seluruh lampu dengan satu pencetan. Bayangkan kalau kita harus matiin semuanya satu per satu. Bisa-bisa kita ikut mati. Contoh lampu rangkaian seri sumber Di sisi lain, rangkaian paralel bisa kita temukan di instalasi lampu rumah kita sendiri. Dengan memasang hambatan pada kabel yang bertingkat/cabang seperti di rangkaian paralel, kita bisa memisahkan saklar untuk masing-masing lampu. Coba kalau lampu di rumah kamu semuanya menggunakan rangkaian seri. Sekali pencet saklar, semua lampu di rumah nyala. Yang ada malah boros dan nggak efektif kan? Gimana, Squad. Sekarang sudah tahu, kan, apa saja perbedaan rangkaian seri dan paralel? Baik dari segi rumus, maupun manfaatnya. Kalau kamu ingin mempelajari materi seperti ini dalam bentuk video, tonton aja lewat ruangbelajar! Selain dapat melihat video beranimasi menarik, kamu akan mendapat latihan soal dan rangkuman, lho!
Ciri rangkaian seri – Tahukah Grameds, bahwa rangkaian listrik dalam ilmu Sains terdiri dari dua jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pada umumnya, rangkaian seri ditemukan pada peralatan listrik yang tidak memiliki banyak jaringan kabel dan ruang. Dua jenis dari rangkaian listrik tentu memiliki ciri-ciri serta fungsi yang berbeda. Sehingga, penggunaannya pun berbeda. Rangkaian seri adalah rangkaian yang disusun secara berderet, sehingga setiap rangkaian dari komponen listrik pun akan sama. Rangkaian seri juga dapat didefinisikan sebagai rangkaian alat yang berderet serta tidak memiliki cabang di dalamnya. Jika arus dari listrik terputus, maka seluruh komponen listrik pun tidak akan berfungsi. Agar mengetahui lebih lanjut tentang rangkaian seri, berikut pengertian dan ciri rangkaian seri. Pengertian Rangkaian Seri Ciri Rangkaian Seri Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian SeriKelebihan Rangkaian SeriKekurangan Rangkaian SeriCara Membuat Rangkaian SeriAlat dan Bahan yang Dibutuhkan Langkah-langkah Membuat Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel1. Cara Menyusun Komponen Listrik2. Penggunaan Kabel dan Sakelar3. Kontinuitas Komponen Listrik4. Hambatan Total Rumus Rangkaian ListrikArus Tegangan Hambatan Contoh Penerapan Rangkaian SeriBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunan rangkaiannya dilakukan dengan menggunakan cara berurutan. Komponen yang ada di dalam rangkaian tersebut, disusun dengan satu jalur. Oleh sebab itu, seluruh komponen yang ada di dalamnya dapat dialiri oleh arus listrik. Pada umumnya, rangkaian seri sering kali berupa rangkaian tunggal. Rangkaian tunggal merupakan rangkaian yang akan membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan dengan melalui setiap bagian dan kemudian kembali lagi ke sumber tegangannya. Pada rangkaian seri, setiap titik di sepanjang rangkaian kuat arus yang mengalir akan selalu sama. Nilai dari suatu hambatan, akan semakin besar jika suatu hambatan dirangkai dengan cara seri. Hambatan pada rangkaian seri memiliki fungsi tertentu, yaitu untuk dapat memperbesar hambatan atau resistensi serta sebagai pembagi tegangan. Secara sederhananya, rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang dibuat dengan hanya menggunakan satu jalur saja untuk melewatkan arus listriknya. Sebuah rangkaian listrik dapat disebut sebagai seri jika arus listrik yang menuju pada komponen elektronik melalui satu jalur yang sama. Maka akibatnya, jika ada salah satu jalur terputus, maka seluruh komponen elektronik yang lain pun akan ikut mati atau terputus. Selain itu, jika memasang beberapa lampu dengan rangkaian seri, maka nyala yang dihasilkan oleh lampu tersebut tidak menjadi begitu terang. Hal tersebut terjadi, dikarenakan lampu membutuhkan arus listrik yang cukup besar, terutama apabila ada banyak lampu. Prinsip kerja dari rangkaian seri adalah jika dalam rangkaian listrik tersebut diberi dua lampu, kemudian ada satu sakelar dan sakelar tersebut dimatikan, maka kedua lampu pun akan ikut mati. Hal ini tentu berbeda dengan cara kerja dari rangkaian paralel. Sebab, rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan dengan cara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel, rangkaian listrik terhubung secara bercabang atau berderet dan berbeda dengan rangkaian seri. Dikarenakan bercabang, maka setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan dan menjadi jumlah total arus secara keseluruhannya. Ciri Rangkaian Seri Sumber Rangkaian listrik seri memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang dapat membedakannya dari rangkaian listrik yang lainnya. Berikut beberapa ciri rangkaian seri. Rangkaian seri jauh lebih sederhana dikarenakan hanya ada satu jalur saja. Seluruh komponen dari rangkaian seri disusun dalam satu baris ataupun satu deret. Tidak ada arus yang bercabang. Arus listrik yang mengalir pada setiap komponen sama besarnya. Tegangan yang ada pada setiap komponen, bergantung pada nilai dari resistor. Menghasilkan hambatan pengganti yang jauh lebih besar dibandingkan nilai resistor terbesar. Jika ada salah satu beban listrik yang terputus, maka seluruh aliran pun akan ikut terputus. Pada rangkaian listrik seri, naik dan turunnya arus dipengaruhi oleh beban listrik yang terhubung. Tidak memerlukan banyak penghantar listrik ataupun kabel sebagai penyusun rangkaian. Cahaya lambung cenderung menjadi lebih terang. Memiliki hambatan yang cukup besar. Hanya membutuhkan satu sakelar atau switch saja untuk satu rangkaian seri. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri Lalu, apa kelebihan dan kekurangan jika menggunakan rangkaian seri? Berikut penjelasannya. Kelebihan Rangkaian Seri Dalam penerapannya, rangkaian seri memiliki beberapa kelebihan berikut ini Kuat dari arus listrik yang mengalir pada setiap bagian memiliki besaran yang sama. Cara membuat rangkaian seri tidak rumit dan tergolong lebih mudah, dikarenakan memiliki bentuk yang sederhana. Rangkaian seri tidak membutuhkan terlalu banyak komponen, dikarenakan pemasangan dari rangkaian seri yang sejajar. Rangkaian seri membutuhkan kabel yang cenderung lebih sedikit, sehingga biaya dalam proses pembuatannya pun menjadi lebih murah. Apabila rusak, rangkaian seri akan lebih mudah diperbaiki. Tidak sulit untuk memeriksa, ketika adanya kerusakan. Dikarenakan tidak ada banyak komponen yang perlu diperiksa. Dari beberapa kelebihan rangkaian seri tersebut, rangkaian seri pada lampu tepat digunakan pada area atau ruangan tertentu dengan ukuran yang besar, contohnya seperti gedung perkantoran, kampus, gedung sekolah maupun hotel atau bangunan besar lain, dikarenakan proses pemasangan dan pembuatannya lebih mudah dan murah. Kekurangan Rangkaian Seri Meskipun memiliki banyak kelebihan, tetapi rangkaian seri memiliki beberapa kekurangan. Berikut kekurangan dari rangkaian seri Pada rangkaian seri, apabila ada salah satu alat listrik yang dilepas atau rusak, maka arus listrik akan terputus semuanya. Rangkaian seri membutuhkan daya listrik yang cenderung lebih banyak, sehingga akan lebih boros listrik. Maka akibatnya, baterai pun akan lebih cepat habis. Rangkaian seri yang digunakan pada lampu, akan menghasilkan nyala lampu yang sedikit redup, semakin banyak lampu yang digunakan maka akan semakin redup. Arus listrik cenderung tidak mengalir secara rata ke seluruh bidang. Cara Membuat Rangkaian Seri Sumber Setelah mengetahui pengertian dan ciri rangkaian seri, berikut beberapa langkah membuat rangkaian seri yang terdiri dari 3 lampu atas dan menggunakan 3 buah baterai dengan besaran 12 volt atau 9 volt dan satu buah sakelar. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Tang pengupas kabel 3 buah lampu 3 buah baterai 12 volt atau 9 volt Kabel Sakelar Langkah-langkah Membuat Susunlah tiga baterai sejajar dengan lampu. Kemudian susun juga ketiga buah lampu secara berurutan. Agar lebih rapi, Grameds bisa meletakkannya di atas deretan baterai. Setelah itu, hubungkan seluruh lampu dengan kabel secukupnya. Ambil kabel yang cukup panjang, lalu kupaslah seluruh bagian ujung kabel dengan menggunakan tang pengupas kabel, kemudian sambungkan ujungnya ke kutub lampu pertama yang masih kosong dan ujung lainnya disambungkan ke satu kutub sakelar. Lalu ambil kembali kabel dengan panjang secukupnya dan sambungkan satu ujungnya ke kutub lampu ketiga yang masih kosong. Ujung kabel lain bisa disambungkan dengan kutub negatif dari baterai ketiga. Rangkaian seri dengan tiga lampu dan tiga baterai pun telah siap. Rangkaian seri akan menghasilkan nyala atau cahaya lampu yang tidak sama terangnya. Pada rangkaian seri, keadaan lampu ketika seluruh lampu terhubung ke baterai yaitu lampu pertama akan menyala dengan terang, sementara lampu kedua agak redup dan lampu ketiga menjadi sangat redup. Rangkaian seri tidak akan menyala, apabila salah satu lampu putus, rusak atau dilepas. Beberapa baterai atau sumber arus yang disusun dengan rangkaian seri, akan menghasilkan tegangan total yang lebih besar. Semakin besar arus tegangan listrik pada suatu rangkaian seri, maka akan menyebabkan arus listrik menjadi lebih besar. Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Perbedaan dari rangkaian seri dan paralel dapat dilihat dari beberapa faktor. Mulai dari cara menyusun komponen elektronik ataupun listriknya, penggunaan kabel maupun sakelar, kontinuitas kendala total serta komponen listrik. Agar lebih jelas, berikut penjelasan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel. 1. Cara Menyusun Komponen Listrik Perbedaan dari rangkaian seri serta paralel yang pertama ialah pada cara penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi rangkaian listriknya, dapat dilakukan dengan mudah yaitu cukup dengan melihat cara memasang komponen listrik saja. Komponen dari rangkaian paralel biasanya disusun dengan cara berderet atau sejajar dari sumber energi listrik. Sementara itu, rangkaian seri umumnya disusun dengan cara bersusun dari sumber listrik. Ada pula perbedaan pada penghubung kabel. Di mana di dalam rangkaian paralel seluruh komponen dihubungkan dengan cara bercabang-cabang, akan tetapi tetap berkaitan dengan satu daya berupa kutub negatif dan positif. Oleh sebab itulah, setiap cabang akan dialiri oleh arus listrik dengan besaran yang berbeda-beda, tetapi memiliki besaran tegangan yang sama pada setiap cabangnya. Sementara itu, pada rangkaian seri seluruh komponen yang ada di dalamnya tidak bercabang. Oleh sebab itu, arah dari arus listrik pun searah. Dengan begitu, besaran dari arus listrik yang mengalir pun sama besarnya. Akan tetapi, rangkaian seri memiliki besaran tegangan yang berbeda. Rangkaian seri memiliki tegangan yang asalnya dari jumlah setiap hambatan. Akan tetapi, besar kendalanya berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan kekuatan arus listrik. 2. Penggunaan Kabel dan Sakelar Untuk memasang maupun menyusun komponen listrik dengan rangkaian seri, diperlukan kabel dan sakelar dengan jumlah yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, biaya pemasangan rangkaian seri pun menjadi lebih terjangkau. Biasanya, rangkaian seri banyak digunakan untuk memasang listrik pada rumah seperti baterai remot TV maupun senter. Sementara itu, pada pemasangan komponen listrik dengan rangkaian paralel, diperlukan kabel serta sakelar dengan jumlah banyak. Hal tersebut, bertujuan agar rangkaian memiliki cabang yang banyak. Oleh karena itu, rangkaian paralel sering disebut sebagai rangkaian listrik dengan biaya mahal. Apabila dilihat segi biayanya, maka rangkaian seri lebih dianjurkan dibandingkan dengan rangkaian paralel. 3. Kontinuitas Komponen Listrik Perbedaan selanjutnya dari rangkaian seri dan paralel adalah faktor kontinuitas komponen listriknya. Untuk kontinuitas rangkaian seri, umumnya memiliki konsep seluruh komponen akan padam atau mati, jika sakelarnya dimatikan. Hal tersebut dapat terjadi, dikarenakan arus daya yang menghubungkan seluruh komponen berjalan searah. Kemudian, untuk kontinuitas rangkaian paralel umumnya menggunakan konsep, apabila salah satu lampu padam, maka lampu lainnya tidak akan ikut padam. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan seluruh cabang yang ada pada rangkaian tersebut saling terhubung dengan satu daya yang ada pada kutub negatif serta kutub positif. 4. Hambatan Total Perbedaan selanjutnya ada pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total yang terjadi pada rangkaian listrik seri, Grameds dapat mengetahui besarannya dengan cara menjumlahkan seluruh hambatan yang ada atau resistornya. Alasannya adalah karena arus listrik melalui seluruh hambatan yang terjadi pada rangkaian tersebut. Maka artinya, hambatan total berasal dari jumlah hambatan ke-satu, dua dan begitu seterusnya. Sementara itu, untuk rangkaian paralel, memiliki besaran hambatan yang cenderung lebih kecil. Alasannya adalah dikarenakan satu daya dari rangkaian tersebut akan mengaliri arus listrik yang berbeda-beda pada setiap hambatan yang ada. Jadi, seluruh hambatan dari total paralel berasal dari jumlah satu per satu hambatan, satu per dua hambatan dan begitu seterusnya. Rumus Rangkaian Listrik Rangkaian listrik seri serta rangkaian listrik paralel memiliki rumus yang saling berkaitan. Ada tiga komponen dari kedua rumus rangkaian seri dan paralel tersebut yaitu arus, hambatan dan tegangan. Berikut penjelasannya lebih rinci. Arus Rumus dari kuat arus rangkaian seri adalah berikut ini I = I1 = 12 = 13 = 14 = I…… Sementara itu, rumus dari kuat arus rangkaian paralel adalah berikut ini I = I1 = 12 = 13 = 14 = I…… Rangkaian listrik seri memiliki arus yang sama di setiap spot yang ada. Maka artinya, arus tersebut tidak dapat berubah usai masuk ke dalam komponen. Akan tetapi, listrik yang bercabang seperti rangkaian paralel memiliki arus yang berbeda di setiap cabangnya. Konsepnya adalah arus yang masuk dan keluar di awal atau akhir cadangan akan sama. Tegangan Rumus Tegangan Rangkaian Seri adalah berikut V = V1 + V2 + V3 + V4 Rumus Tegangan Rangkaian Paralel adalah berikut V = V1 = V2 = V3 = V4 Rumus dari tegangan arus listrik seri adalah akumulasi dari seluruh tegangan yang berasal dari setiap komponen. Untuk dapat menggunakan sistem paralel arus yang berbeda, maka tegangannya pun tetap di dalam satu percabangan saja. Hambatan Rumus Hambatan Rangkaian Seri R = R1 = R2 + R3 + R4 Rumus Hambatan Total 1/R + 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4 Rumus dari hambatan adalah tegangan dibagi dengan arus. Dengan rumus di atas, maka Grameds dapat mengetahui arus yang ada pada rangkaian seri dan paralel disertai dengan tegangannya. Untuk nilai hambatannya pun cukup disesuaikan dengan perhitungan yang telah Grameds gunakan sebelumnya. Contoh Penerapan Rangkaian Seri Ada banyak sekali contoh dari rangkaian seri yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Grameds pun pernah melihatnya dan menggunakannya, hanya saja belum mengetahui nama dari jenis rangkaian listrik tersebut. Salah satu contoh dari rangkaian seri ialah pemasangan lampu hias pada taman kota. Selain itu, ada pula beberapa contoh lain yang dapat Grameds temui. Contoh rangkaian penerapan seri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut Lampu senter dengan menggunakan susunan rangkaian seri pada baterai. Lampu hias untuk pohon natal. Susunan seri juga ada pada di dalam kulkas maupun setrika. Penerangan lampu jalanan di kota. Lampu LED yang biasanya digunakan ketika perayaan lebaran atau hari besar lain. Penggunaan dari lampu TL atau lampu neon. Demikianlah penjelasan mengenai ciri-ciri rangkaian seri dan perbedaannya dengan rangkaian listrik paralel. Jika Grameds ingin mempelajari lebih lanjut tentang rangkaian seri, parallel atau campuran, Grameds bisa mendapatkan informasinya dengan membaca buku. Sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan berbagai macam buku bermanfaat untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
beberapa baterai yang disusun secara seri akan menghasilkan